Selasa, 01 Juli 2014

Tugas Sofskill Akuntansi Internasional#

Nama Kelompok  : Andi Lukman               (20210683)
                                 Angga Setiawan           (20210806)
Kelas                       : 4EB23
Tugas  Softskill Akuntansi Internasional#
Perusahaan NOKIA

Profil Perusahaan Nokia
NOKIA adalah perusahaan yang dibangun untuk tujuan pabrik atau industri seluler. Kita selidiki, kata NOKIA berasal dari nama sebuah komunitas yang tinggal di sungai Emakoski di negara Finlandia Selatan. Sejarah NOKIA ditemukan oleh Fredrik Idestam untuk perusahaan mesin penggilingan bubur kayu pada tahun 1865. Kemudian dikembangkan menjadi mesin bubur kayu dan pembuat kertas pada tahun 1920 dan merupakan pabrik pembuat kertas terkemuka di Eropa. Tahun 1950-an chief executive officer (CEO) Björn Westerlund meramalkan, masa depan pertumbuhan beberapa sektor ini (bubur kayu dan kertas) akan terbatas dan sebagai gantinya dibangun sebuah divisi elektronik di pabrik kabel Helsinkii (disini udah mulai menjurus ke seluler).
Sejarah Perusahaan Nokia
Selama 15 tahun Nokia elektronik mengalami masa percobaan dari beragam kesalahan. Akan tetapi, dari semua kesalahan dan percobaan itu, secara bertahap justru terbangun keterampilan substansial dari sekumpulan ahli yang berbakat. Tahun 1970-an Nokia dan pabrik pembuat televisi Salora bergabung untuk mengembangkan telepon genggam (telepon seluler). Dan tahun 1980-an seluruh Salora terintegrasi menjadi Nokia. Pada saat yang sama Nokia memperoleh operasi jaringan telepon dari Perusahaan Telekomunikasi Pemerintah Televa. Namun, tidak semua usaha yang dilakukan Nokia menjadi produsen telepon seluler terkemuka di dunia berjalan sukses. Tahun 1980-an perusahaan ini membeli pabrik televisi Jerman, SEL, tetapi terpaksa meninggalkannya karena tidak berjalan mulus.
Pada awal 1981, Nokia berhasil meluncurkan produk bernama Nordic Mobile Telephony (NMT). NMT merupakan jaringan selular multinasional pertama di dunia. Karena itu, sepanjang dekade 1980-an NMT diperkenalkan ke sejumlah negara dan mendapat sambutan yang luar biasa.
Pada awal 1990-an Nokia sempat krisis, tetapi CEO yang baru, Jorma Ollila, memutuskan untuk memfokuskan pada telepon seluler dan jaringan telepon. Hasilnya, telepon GSM pertama kali di dunia muncul di Finlandia tahun 1991. Kemudian pasar telepon seluler global mulai berkembang sangat cepat pada pertengahan 1990-an dan Nokia menjadi nomor satu.

Kini sebanyak 2.100 seri ponsel Nokia mendulang sukses. Target penjualan sebanyak 500 ribu unit berhasil diraih pada 1994. Dengan tenaga kerja sebanyak 54 ribu orang, produk Nokia terjual di 130 negara. Sekarang mungkin setiap orang tau telepon seluler yang mudah dalam pengoperasiannya adalah NOKIA, karena itulah moto NOKIA.
Anda tau bahwa dulu negara Finlandia sangat tergantung pada hasil hutannya (kayu), tapi sekarang apa kata Orang Ddepartemen Luar Negeri negara itu (Jyrki Vesikansa) : “Dulu kami hidup dari hutan, tetapi saat ini kami dapat menambahkan pada Nokia,”.
Nokia saat ini
Saat ini, Nokia telah menciptakan berbagai macam ponsel dengan fungsi yang berbeda-beda. Perusahaan Nokia juga telah memastikan dalam hal diversifikasi dan segmentasi dari setiap produknya. Nokia selalu mendorong perusahaan mereka untuk selalu terdepan dalam hal research.
Pada tahun 1999, Nokia meluncurkan Nokia 7110, sebuah ponsel yang memiliki kemampuan dasar berbasis fungsi web termasuk email. Sekitar bulan November 2001, Nokia meluncurkan ponsel pertama yang telah built-in kamera, lalu Nokia 7650 dan Nokia 3650
Selama bertahun-tahun, Nokia telah bekerja untuk membuat praktek bisnis dan produknya yang memiliki tanggung jawab sosial dengan menciptakan handset ramah lingkungan dan membangun skema ponsel daur ulang untuk membawa manfaat mobilitas ke pasar negara berkembang. Nokia pun kini menghadapi tantangan dari berbagai kalangan dan belahan dunia, terutama oleh iOS dan Android. Dilatar belakangi oleh hal inilah pada bulan September 2010, Nokia menunjuk Stephen Elop sebagai Presiden dan CEO yang juga merupakan mantan kepala divisi bisnis Microsoft, berikut peran di Juniper Networks dan Adobe Systems Inc. Seorang Elop ini memiliki latar belakang pengetahuan software yang kuat dan terbukti memiliki kemampuan dalam memberikan adanya perubahan dalam manajemen.
Pada bulan Februari 2011, Nokia mengumumkan bergabungnya Nokia dengan Microsoft untuk memperkuat posisinya di pasar smartphone. Kemitraan strategis ini melihat smartphone Nokia mengadopsi sistem operasi baru Windows 7 yang ber-platform Tujuannya adalah untuk membangun ekosistem ketiga untuk saingan Nokia, iOS saingan dan Android. Dengan bergabungnya Nokia dan Microsoft, Nokia meluncurkan smartphone Nokia yang pertama yang menggunakan Windows Phone, yaitu Nokia Lumia 800dan Nokia Lumia 710 pada bulan Oktober 2011 lalu.
Logo nokia dari zaman ke zaman
Awalnya, warna tulisan Nokia tersebut adalah biru tua agar mirip dengan warna bendera Finlandia. Namun, kemudian diganti menjadi biru muda. Tiga panah yang berada di ujung tulisan sebelah kanan atas tersebut memiliki arti yang berhubungan dengan perangkat ponsel dan koneksi dari ponsel ke tower (BTS).



Hal tersebut cukup masuk akal, karena setelah merger, Nokia lebih memfokuskan diri untuk memulai bisnis di bidang telekomunikasian dan produksi ponsel.
Nokia mulai menghilangkan tiga tanda panah tersebut dan menggantinya dengan tulisan saja karena ingin lebih fokus lagi pada filosofi perusahaan yaitu kemudahan (simplicity), reliabel (reliability) dan kemudahan dalam koneksitas (ease of connectivity).
Nokia menggunakan nama Connecting People sebagai pengganti tiga tanda panah di bawah nama Nokia. Awalnya, tulisan Connecting People sangat sederhana karena hanya menggunakan font Times New Roman.
Nampaknya jajaran petinggi Nokia masih belum puas akan logonya ini, maka mereka menyewa seorang pakar typografi untuk mendesain logo tersebut. Erik Spiekermann, pakar typografi yang disewa Nokia kemudian membuat tulisan dengan desain font serta warna baru (biru tua).
Tidak hanya itu saja, mereka juga menambahkannya dengan gambar dua tangan yang terkesan ingin saling terkait. Maksud dari gambar tersebut adalah Nokia Corporation percaya bahwa mereka mampu membawa pelanggan dan konsumen mereka secara bersama ke puncak dengan saling bahu membahu.

JENIS PERUSAHAAN
Nokia Siemens Networks adalah perusahaan penyedia solusi telekomunikasi yang tercipta sebagai hasil gabungan dari Divisi COM dari Siemens AG (tidak termasuk unit bisnis Enterprise) dan kelompok usaha Network Nokia.
Perusahaan ini diumumkan pendiriannya pada tanggal 19 Juni 2006. Identitas Nokia Siemens Networks (NSN) diciptakan oleh perusahaan branding Moving Brands yang berkantor di London dan Tokyo, dalam waktu 2 bulan dan diluncurkan pertama kali pada 3GSM World Congress di Barcelona pada bulan Februari 2007.
NSN mulai beroperasi secara normal sejak 1 April 2007 dan berkantor pusat di Espoo, Finlandia. Sementara itu kantor pusat Eropa Barat dan 3 dari 5 divisi usahanya berada di Munich, Jerman, sedangkan divisi Services berlokasi diIndia. NSN beroperasi di sekitar 150 negara
Dengan pendapatan tahun 2005 yang total sejumlah lebih dari  15 Milyar, perusahaan ini diramalkan akan menjadi produsen perangkat telekomunikasi terbesar di dunia.
Unit usaha utama NSN yaitu:
  1. Radio Access
  2. Broadband Access
  3. Converged Core
  4. IP Transport
  5. Piranti lunak Operations & Business
  6. Layanan-layanan tambahan
Pelanggan NSN terdiri atas 1400 perusahaan di 150 negara. Sekitar 1 miliar orang terhubung melalui perangkat-perangkat NSN. Pabrik-pabrik utamanya terletak di China, Finlandia, Jerman dan India dengan sekitar 60.000 tenaga kerja yang tersebar di seluruh dunia.
Jenis Kerjasama NOKIA - Microsoft
Setelah serangkaian kabar yang simpang-siur mengenai akuisisi Nokia oleh Microsoft, akhirnya kabar mengenai hal ini telah menemui kepastiannya awal Desember lalu. Seperti yang telah dilansir kantor berita ternama Inggris reuters.com tertanggal 4 Desember 2013, Badan Regulator Antitrust Uni Eropa telah menyetujui pengambilalihan bisnis perangkat mobile Nokia oleh Microsoft senilai $ 7,3 miliar. Badan ini juga berpendapat bahwa transaksi antara Nokia-Microsoft tidak akan menimbulkan kekhawatiran tentang kompetisi yang tidak sehat di pasar handphone pintar dunia.
Sebelumnya theverge.com memberitakan pada artikelnya tertanggal 2/9/2013, bahwa akuisisi Nokia oleh Microsoft tampaknya akan menjadi sebuah akuisisi yang gagal pada bulan Juni 2013, di mana kata sepakat telah patah seluruhnya. Sekarang mereka berdua telah datang bersama-sama, dalam apa yang CEO Microsoft Steve Ballmer sebut sebagai "langkah berani ke masa depan". Dan dalam sebuah email, Ballmer menyebutkan Nokia Lumia 1020 sebagai contoh dari apa yang bisa dilakukan oleh kedua perusahaan secara bersama-sama.
Berdasarkan kesepakatan senilai $ 7.3 miliar tersebut, Microsoft mengeluarkan dana $ 5 miliar untuk membeli bisnis perangkat dan layanan Nokia, serta $ 2,3 miliar untuk lisensi patennya. Untuk masalah paten ini, Nokia akan tetap memiliki paten-patennya tersebut untuk seterusnya. Sebagai bentuk kerjasama yang saling menguntungkan, Microsoft akan membayar Nokia untuk mendapatkan lisensi teknologi HERE selama empat tahun. Sebaliknya, Microsoft pun akan memberi hak pada Nokia untuk menggunakan teknologinya di layanan-layanan HERE. Menariknya, nama Nokia sendiri tetap menjadi hak milik produsen asal Finlandia itu, alias tak ikut dibeli oleh Microsoft. Nokia hanya boleh dipakai sebagai merek fitur selama 10 tahun ke depan, sesuai dengan perjanjian antarkedua perusahaan, demikian tekno.kompas.com memberitakan.
Transaksi seluruhnya diperkirakan bakal rampung pada kuartal pertama 2014, dan jika benar semua itu terealisasi maka dengan demikian Nokia akan bernasib sama seperti Ericsson. Ericsson perusahaan asal Swedia, setelah bercerai dengan Sony beberapa tahun yang lalu akhirnya meninggalkan bisnis handphone dan sekarang mengandalkan bisnis infrastruktur jaringan telekomunikasi.
theverge.com juga melaporkan bahwa dua merek dagang "Lumia dan Asha" turut diikutkan dalam akuisisi oleh Microsoft. Artinya, tak akan ada lagi handphone bernama Lumia dan Asha dari Nokia karena kedua nama yang identik dengan produk-produk Nokia tersebut kini telah beralih memjadi milik Microsoft. Nantinya, handphone Lumia dan Asha akan mengusung brand Microsoft dan handpohone Lumia dan Asha yang beredar saat ini bakal jadi produk terakhir yang mengusung nama " Nokia ". Nokia sebagai merek handphone secara efektif akan mati, terhitung semenjak Microsoft telah merampungkan seluruh masalah pembelian ini pada kuartal pertama tahun 2014.
Strategi pemasaran
Beberapa tahun terakhir, Nokia tampak kewalahan menghadapi fenomena serbuan Apple iPhone, Android dan Blackberry pada pasar ponsel pintar. Pangsa pasar ponsel pintar Nokia terus tergerus. Akhirnya gelar penguasa pasar harus diserahkan kepada ponsel pintar berbasis Android pada kuartal IV 2010. Pertanyaan yang sering muncul beberapa waktu yang lalu, adalah apa langkah strategis yang akan diambil Nokia menghadapi tantangan tersebut. Dan akhirnya terjawab dengan langkah Nokia menggandeng Microsoft, seperti diulas dalam “7 alasan nokia memilih microsoft”. Windows Phone akan menjadi platform andalan pengembangan ponsel pintar atau smartphone Nokia berikutnya.
Tetapi langkah tersebut memicu berbagai pertanyaan lain. Efektifkah langkah strategi kemitraan dengan Microsoft tersebut? Mampukah Nokia membalikkan keadaan, kembali mencetak pertumbuhan positif dalam meraih pangsa pasar. Kenyataannya, keraguan masih meliputi para investor, yang diindikasikan dengan harga saham Nokia yang masih cenderung turun setelah pengumuman kerjasama dengan Microsoft. Sebetulnya apa saja tantangan kerjasama strategis Nokia dan Microsoft dalam memenangkan pasar ponsel pintar? Berikut beberapa hal yang bisa menjadi tantangan Nokia dan Microsoft.
Tantangan pertama justru datang dari internal Nokia. Kerjasama strategis dengan Microsoft menguatkan arah Nokia untuk kembali ke kompetensi kuncinya di pengembangan perangkat keras. Hal ini membawa konsekuensi bagi Nokia untuk mengurangi jumlah karyawan. Potensi pengurangan karyawan terjadi khususnya bagi karyawan yang terlibat dalam pengembangan berbagai perangkat lunak. Sebelum ini pengembangan sistem operasi Symbian dan MeeGo menjadi tumpuan Nokia, sebelum beralih ke Windows Phone. Ovi Store dan Ovi Maps juga direncanakan menjadi bagian dari pengembangan aplikasi Microsoft. Kebijakan ini langsung mendapatkan penolakan dari karyawan Nokia. Seperti diberitakan gadgetell.com, karyawan di fasilitas Nokia di Tampere, Finlandia melakukan aksi protes. Aksi protes ditujukan untuk menentang kebijakan Nokia untuk mengadopsi platform Windows Phone pada sebagian besar ponsel pintarnya.
Tantangan berikutnya juga datang dari pihak yang selama ini dekat dengan Nokia, yaitu Intel. Pengembang teknologi prosesor ternama ini terlibat penuh dengan Nokia untuk mengembangkan MeeGo. MeeGo adalah sistem operasi berbasis Linux yang disiapkan sebagai platform untuk perangkat mobile, dan salah satunya adalah ponsel pintar Nokia. Keputusan Nokia untuk fokus pada Windows Phone, tentu saja akan menghentikan penggunaan MeeGo lebih jauh. Pasti, keputusan ini disesalkan oleh Intel yang mengembangkan prosesor Atom untuk ponsel pintar dan Netbook. Sebelumnya Nokia sudah mempunyai satu seri ponsel pintar berbasis MeeGo, yaitu Nokia N9-00. Berakhirnya kemitraan strategis dengan Intel ini pasti akan mempengaruhi perkembangan Nokia.
Kemudian yang patut diperhatikan adalah relatif terlambatnya keputusan strategis ini. Apple, Google dan RIM sudah terlebih dahulu saling berpacu di pasar ponsel pintar. Bukan hanya Nokia yang terlambat. Microsoft pun juga bisa dibilang terlambat mengembangkan Windows Phone 7. Penyerapan pasar ponsel pintar berbasis Windows Phone sampai dengan saat ini diberitakan baru mencapai 2 juta unit. Angka yang jauh di bawah penyerapan pasar ponsel pintar berbasis Apple iOS, Android atau BBOS. Tantangan bagi Nokia dan Microsoft untuk membangun diferensiasi yang nyata bagi pengalaman pelanggan melalui produk dan layanan mereka. CEO Nokia, Stephen Elop bercita-cita membangun diferensiasi tersebut dengan bergabung dalam ekosistem Microsoft yang punya brand kuat di dunia industri ICT (Information and communication technology).
Sebagai market challenger atau market follower, mereka harus menentukan strategi yang tepat. Segmen manakah yang akan mereka tuju menjadi krusial. Berdasarkan beberapa survey, Apple dan Android kuat pada segmen muda, sedangkan Blackberry lebih kuat pada segmen yang lebih dewasa. Referensi: Today’s iPhone Users are Young, Rich, and Technically SavvyAndroid is for Boys? Segmen mana yang akan ditetapkan sebagai tempat bermain akan sangat menentukan strategi berikutnya. Karena di tiap segmen, terdapat lawan-lawan yang kuat dan terus memacu inovasi produk dan layanannya. Beberapa waktu yang lalu Apple akhirnya menggandeng Verizon di pasar Amerika Serikat meluncurkan Verizon iPhone. Penawaran ini menyita perhatian besar dari pasar di Amerika Serikat. Seri terbaru iPhone, yang diberi nama iPhone 5 dikabarkan sudah siap segera meluncur. Aplikasi di Apple AppStore mencapai 300.000 aplikasi. Google Android yang didukung banyak pabrikan ponsel, seperti Samsung, HTC, LG, Motorola juga tidak berhenti berinovasi. Pengembangan customized dari masing-masing pabrikan ponsel justru menjadi kelebihan Android menjangkau kebutuhan dan keinginan pasar. Antara 150.000 sampai 200.000 aplikasi di Market Android menjadi salah satu sumber customer experience andalannya. Google juga diberitakan mengincar akuisisi Twitter, bersaing dengan Facebook. Ekosistem Apple dan Android terus berkembang. Sistem open-innovation yang dipraktekkan Apple dan Google terbukti ampuh memberi kontribusi bagi kemajuan keduanya.
Tantangan selanjutnya sebagai follower, bagaimana mendapatkan dukungan dari operator telekomunikasi untuk mempercepat penyerapan pasar. Skema penawaran iPhone, Android dan Blackberry saat ini sudah sangat berkembang. Beberapa di antaranya merupakan bundling dengan layanan broadband dari berbagai operator telekomunikasi. Nokia perlu mempertimbangkan dukungan dari para operator untuk bisa membuat skema penawaran yang menarik dan punya diferensiasi bagi pasar. Ekosistem device, aplikasi dan network kini menjadi penting dalam memenangkan kompetisi di industri ICT.
Nah, apabila kerjasama Nokia & Microsoft ini belum bisa menunjukkan kemajuan signifikan, tantangan yang tidak kalah hebatnya adalah godaan untuk berpaling ke lain hati. Misalnya kerjasama dengan Google untuk menggunakan platform Android. Konsekuensi bila bergabung dengan Google, adalah bersaing dengan pabrikan lain yang sudah lebih dahulu melejit, khususnya rivalnya dari Korea dan Cina: Samsung dan HTC.
Tetapi peluang selalu ada. Nokia dan Microsoft juga pasti mempunyai rencana untuk mengembangkan fitur-fitur dan layanan yang akan membentuk ekosistem dan value-chain unggulan.
Cara Perekrutan Pegawai / karyawan NOKIA
Kunci keberhasilan Nokia terletak pada kualitas HR-nya. Nokia bisa sukses karena kekuatan manusianya. Orang-orang Nokia sangat kompeten sehingga di era desentralisasi dan kompetisi yang amat ketat saat ini, Nokia bisa mengambil keputusan yang tepat dengan cepat. Kecepatan pengambilan keputusan sangat diperlukan dalam bisnis ponsel karena begitu dinamisnya persaingan dan perkembangan di pasar.
Proses rekrutmen menjadi awal dari upaya Nokia mendapatkan SDM berkualitas. Proses seleksi staf atau manajer Nokia Mobile Phones Indonesia diserahkan kepada konsultan rekrutmen khusus. Biasanya kandidat diwawancarai oleh konsultan rekrutmen dan dilanjutkan dengan wawancara oleh pimpinan Nokia Mobile Phones Indonesia. Untuk posisi manajer, bahkan kandidat yang telah diwawancarai di Indonesia harus diwawancarai lagi oleh pimpinan Nokia Asia Pasifik. Tak jarang, jumlah kandidat yang harus diwawancarai di Singapura lebih dari satu orang.
Selanjutnya, karyawan atau manajer itu dikembangkan melalui serangkaian program training dan pengembangan, terutama disediakan oleh Nokia Global. Nokia memang sangat banyak memberikan program training kepada karyawannya sejalan dengan prinsip “Nokia is investing in people”. Training untuk setiap staf bisa 2-3 kali setahun. Beberapa staf dikirim pula untuk on the job training dengan tujuan membiasakan mereka mengambil keputusan di lapangan. Di samping itu, staf bisa juga mengikuti seminar terkait.
Dalam pengembangan SDM, Nokia menganut sejumlah prinsip yang tercermin dengan kata-kata berikut: continous learning, freedom to develop yourself, support each other growth, learn from your world class colleagues. Semuanya ini menunjukkan bahwa pengembangan kualitas SDM menjadi prioritas utama Nokia, baik melalui training maupun dengan belajar dari kolega-kolega terbaik dari berbagai negara. Pentingnya kepemimpinan mendorong Nokia untuk mengutamakan training di bidang management and leadership skill. Kebutuhan training untuk subjek ini semakin meningkat sejalan dengan globalisasi bisnis Nokia dan tingginya kompetesi.
Rangkaian training Nokia terutama ditujukan untuk menanamkan nilai-nilai yang dianut perusahaan dari Finlandia itu, yaitu customer satisfaction, respect, achievement, dan renewal. Setiap orang di Nokia harus menempatkan nilai-nilai itu sebagai panutan dalam bekerja. Yang menarik, Nokia termasuk satu dari sedikit perusahaan kelas dunia yang bersifat terbuka, tidak birokratis, dan memberi peluang karyawan di berbagai negara untuk maju dan berkontribusi. Misalnya disebutkan, manajer atau atasan selalu bisa ditemui untuk berdiskusi. Karyawan juga diperbolehkan memberikan tantangan kepada mereka, tidak selamanya hanya atasan yang memberikan tantangan kepada bawahan. Para karyawan di seluruh dunia diminta pula untuk berbagi ide tanpa mengenal batas negara atau jabatan.Jangan khawatir, pendapat karyawan pasti didengar. Bahkan, pendapat tersebut bisa diwujudkan langsung berupa aksi selama hal itu memang baik dan diperlukan perusahaan. “Your opinions result in action”, ン begitu janji manajemen Nokia.
Organisasi Nokia di Indonesia terdiri dari Nokia Mobile Phones Indonesia dan Nokia Networks Indonesia. Keduanya berkantor di gedung yang sama di Jakarta. Nokia Networks bergerak dalam penyediaan jaringan dan sistem telekomunikasi. Karyawan kedua unit bisnis ini berbeda, namun berdasarkan kebutuhan bisa saja beberapa staf Nokia Mobile Phones Indonesia diperbantukan di Nokia Networks.
Uniknya, kedua unit ini hanya memiliki seorang manajer HR yang berkantor di Nokia Networks. Hal ini tidak menjadi hambatan dalam pengelolaan SDM Nokia Indonesia karena organisasi yang tidak terlalu besar dan sistem yang mapan. Organisasi Nokia Mobile Phones Indonesia hanya terdiri dari 25 orang, sebagian merupakan jajaran pimpinan (setingkat manajer ke atas). Dengan komposisi personil seperti itu, maka struktur organisasi Nokia Mobilephones Indonesia berbentuk horizontal (flat) dan matriks. Tidak banyaknya birokrasi dapat menyebabkan perusahaan lebih fleksibel dan cepat dalam mengambil keputusan.